Generasi Muda Hakka Berlayar Menuju Hakka Indonesia Sejahtera

Konferensi Putra Putri Hakka Indonesia (KPHI) VI 2019, telah dilaksanakan di Semarang dengan sukses yang dihadiri oleh 41 peserta Rapat Pimpinan Daerah dan 164 peserta dari 24 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. KPHI VI 2019 adalah tonggak sejarah dan bukti nyata dari proses regenerasi yang sedang berjalan untuk mewariskan nilai, budaya, bahasa dan kepemimpinan Hakka di Indonesia. KPHI VI juga telah mendeklarasikan visi misi, prinsip, kebijakan dan rencana kerja beserta kegiatan nyata yang telah disepakati oleh pimpinan dan perwakilan daerah yang hadir.
Putra Putri Hakka Indonesia telah mendeklarasikan visi utama Hakka Indonesia Sejahtera yang mencakup Sejahtera Primer (Pangan, Sandang dan Papan), Sekunder (Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan, Pasangan, Prestasi, Pergaulan) dan Tersier (Tahta, Harta Materi dan Kesehatan, Hormat, Hiburan, Panggung, Perjalanan). Dengan jelas dan lugas Tony Herman (Ho Wei Zhan) menjabarkan bahwa visi ini adalah kebutuhan nyata manusia dalam setiap musim kehidupan yang bila kita pahami dan akui akan menjadi jembatan hubungan antar generasi dan beraneka latar belakang. Segala permasalahan yang timbul dalam organisasi bahkan kehidupan sebenarnya berakar dari belum terpenuhinya kebutuhan di atas. Nama Perkumpulan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) adalah suatu bukti pewahyuan. Visi Sejahtera sudah ada sejak awal sebagai kondisi yang ingin dicapai oleh para perintis dan senior kita terdahulu. Apapun kondisi kita sekarang, yang menyatukan kita adalah harapan untuk berkembang menjadi lebih sejahtera bagi kita dan generasi yang akan datang dan saling membantu mewujudkan kesejahteraan bersama.
Untuk mencapai visi tersebut Putra Putri Hakka Indonesia merumus HAKKA Cita, Hakka Cinta, Hakka Cendekia dan Hakka Citra sebagai misi, prinsip dan sistem kerja organisasi. HAKKA Cita adalah Hati nurani, Akhlak yang baik, Kompak, Kuat mental, moral dan finansial, Asah, Asih, Asuh. Hakka Cinta adalah materi yang dibahas oleh Tony Herman di malam pertama yang sangat relevan untuk single dan pasangan. Hakka Cinta adalah suatu proses cinta yang mencakup Perkenalan, toleransi, Interaksi, Apresiasi, Simpati, Jatuh Cinta, Mengikat Cinta, Hidup dengan Cinta, Berkembang dan Pembela Setia. Hakka Cendekia adalah Regenerasi, Reformasi, Komunikasi, Kaderisasi, Penyelarasan dan Tumbuh Kembang. Hakka Citra adalah Branding dimana Hakka menjadi sebuah Panutan, akan dibela kapan, dimana dan oleh siapa saja dan kita dengan bangga menyebarluaskan dan menumbuhkembangkan Spirit Hakka Indonesia.
Diadakan di Green Valley Bandungan, Semarang, 15-17 Agustus 2019, KPHI VI juga mengadakan acara keakraban untuk mempererat hubungan antar peserta daerah. Daniel Mananta adalah pembicara utama di hari kedua kedua yang memperkuat visi misi diatas dengan sangat menarik, menghibur namun filosofis. Acara kelas keterampilan, Bahasa Hakka, Table Manner Hakka, Masakan Hakka, Wing Chun, Fotografi dan Public Speaking juga diadakan untuk membekali peserta dengan berbagai keterampilan praktis. Malam kedua ditutup dengan Hakka Dinner, makan malam dengan menu masakan Hakka dan perenungan malam untuk kilas balik acara dan menanamkan rasa persaudaraan untuk saling membantu dalam mewujudkan impian bersama yaitu Hakka Indonesia Sejahtera. KPHI VI 2019 diakhiri dengan upacara memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus yang dipimpin oleh Ketua Nasional PPHI Jerry Suwanto. Darah Indonesia mengalir bergetar sepanjang upacara.
Acara KPHI VI 2019 adalah tonggak bersejarah bagi komunitas Hakka Indonesia. Dan berkat dukungan senior, peserta dan sponsor bisa terlaksana dengan sangat baik dan memberikan kesan yang mendalam bagi semua peserta dan panitia yang hadir. Visi misi telah dicanangkan, niscaya bersama kita bangun dan wujudkan Hakka Indonesia sejahtera.
Penulis: Ronny Chandra (Zeng Fan Qiang 曾 帆 强 )
Kapal Layar Antar Generasi
Ada yang berlabuh ada yang berlayar.
Ada yang berlayar dengan angin sepoi-sepoi,
ada yang menghadapi badai.
Ada yang sedang menerjang ombak,
ada yang santai di laut tenang nan aduhai.
Layar ibarat simbol eksistensi.
Kapal tanpa layar, seperti tidak punya registrasi.
Maka layar haruslah terus berkibar!
Mari kawan, kita renungkan.
Berkibar TANPA berlayar,
berbeda dengan berkibar DAN berlayar.
Berlayar berarti bergerak mencapai tujuan.
Sekedar berkibar tanpa berlayar,
berarti tidak punya arah dan tujuan.
Atau mungkinkah … memang sudah mencapai tujuan?
Generasi Junior masih mempunyai banyak tujuan.
Generasi Senior telah banyak mencapai tujuan,
bahkan berjuta pengakuan dan penghargaan.
Senior sudah kenyang pengalaman,
Junior lapar pengalaman.
Senior punya banyak jejaring.
Junior masih terus menebar jaring.
Sudahkah kita mengerti perbedaan ini ?
Atau kita justru BELUM sinergikan ini ?
Sudahkah kita berlayar hari ini ?
Ataukah kita hanya berkibar tanpa berlayar ?
Mengapa kita tidak BERSAMA berkibar DAN berlayar ?
Berjaya dan sejahtera lah Hakka Indonesia
dengan berlayar … DAN … berkibar !
Tony Herman (Ho Wei Zhan)